Monday, May 07, 2007

Mengajar tanpa TEKNOLOGI ... pantasKAH?


Kemarin, Saya menyaksikan kebesaran seorang Guru Fisika SMA Negeri 10 Malang Jawa Timur yang membuat alat peraga secara mandiri dengan biaya sendiri walau hidupnya tak berlebih (Metro TV, Mingu Siang), dan mengamati issu TIK di millis Dikmenjur Depdiknas ... lahirlah email di bawah ini ... selamat membaca

Dear All

Ada pemahaman berdasarkan penerapan selama ini, bahwa proses pembelajaran tak melibatkan atau menggunakan telknologi, jadi TIK masuk rumpun sendiri ... padahal seharusnya mengajar mata pelajaran apapun kita harus menggunakan teknologi sesuai dengan kebutuhan materi yang kita ajarkan ... so, sebagai guru apa masih terus mau gatek hari gini? ... maaf

Saya trenyuh, salut dan bangga, sambil angkat jempol adn topi setinggi mungkin terhadap seorang guru fisika di SMA Negeri 10 Malang, (maaf saya lupa namanya), beliau rela mengeluarkan uang dari kantongnya untuk membuat peralatan teknologi yang mendukung siswa untuk memahami materi fisika yang diajarkan ... dari benda-benda bekas ... ratusan ribu rupiah ... hebat kali beliau .... sementara ada guru di kota besar yang kesejahteraannya cukup lumayan dari pemdanya, tetapi yang masih menghitung lembaran kertas yang dikoreksi dikalikan sejumlah rupiah ... fuiiiiii, atau berharap banyak terima honor macam-macam dari komite sekolahnya, yang nota bene dipungut dari siswa-siswa yang lebih miskin dari gurunya ... ternyata miskin hati lebih parah ya ....

Keep Fight
Dedi Dwitagama

Find me more at:
http://dwitagama.blogspot.com/
http://trainerkita.blogspot.com/
http://dedidwitagama.wordpress.com/ (English Version)
http://dedidwitagama.4t.com/

SMK Negeri 3 Jakarta - Siapkan Tenaga Kerja Bermutu
Vocational Educational School on Business Manajemen
Program Keahlian: Adm Perkantoran, Akuntansi, Penjualan
Jl. Garuda 63 Kemayoran Jakarta Pusat
(T) 62 21 4209629 - 62 21 42889104
(F) 62 21 4209629
(E) smkn3@centrin.net.id
(S) http://smk3jakarta.net

Labels:

8 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Sayang...di Indonesia hanya sangaaaaaaaaaaaaaat sedikit guru yang punya kreatifitas dan inovasi seperti itu. Kebanyakan sih setahu sy melakukan kegiatan apapun hanya UUD = ujung-ujungnya doku. Apa lagi di Jkt yang notabene guru punya ladang lebih dari satu, pasti yang diuber UUD juga Coba kalau ada 70 % saja guru punya kreatifitas yng lumayan dan juga penguasaan Teknologi (wlaupun Teknologi Sederhana) pastiii pendidikan akan maju. Saya justru sangat prihatin apabila masih ada guru yang pola ngajarnya masih tradisional sedangkan jaman sudah sangat maju. Saya lebih cenderung meramal suatu saat ada babak penyisihan turnamen antar guru, jadi yang bisa bertahan adalah yang benar-benar kompeten dan cerdas dan trampil dan pinter dan kreatif dan lain-lain. Kalau tidak ada minat dan kemauan untuk berubah...sipa-siap aja nggak bakal di pakai lagi ngajar...kecian dech.
Jadi buat para senior saya yang masih Jadul mari belajar bersama agar tidak tersisih oleh Jaman.
Centrino Duo & Vista Gitu loh...

2:08 PM  
Anonymous Anonymous said...

Aku waktu sma dulu sama kasusnya, waktu itu aku diajar guru fisika, ntah knapa tu guru saking excite nya untuk ngajarin, dia meng analogikan apa yang diajarkan ke kita, akhirnya kita pusing sendiri, membayangkan seperti apa yang di bayangkan dia, otak berfikir keras.....

Itulah kalo ngga ada teknologi

2:21 PM  
Blogger DEDI DWITAGAMA said...

# An: ya .... seleksi alam pasti terjadi, guru yang terbiasa memanfaatkan teknologi akan bertahan
# Raff: padahal kalo proses dan bendanya dihadirkan jadi sederhana kan? ... mungkin teknologinya simpel, seperti benda jatuh ... jangan dicermahin ... jatukan aja sesuatu

12:17 PM  
Blogger Pak Agus Sampurno said...

Mengajar dengan teknologi sudah bagus, mengajar dengan teknologi buatan sendiri? luar biasa.

12:43 PM  
Blogger Smk Pgri 31 Jakarta said...

yuppp,betulll ,teknologi bagaikan kawan dan rekan kerja,karna saling menguntunkan untuk 2 nya.Cuma masih banyak para pejabat-pejabat sekolah yang peka akan teknologi alias alergi teknologi katanya teknologi makan biaya tinggi.Gimana mau maju kalau kalangan atasnya aja alergi...ihhhhhh jijay bajay yah,,,ngakunya sekolah negeri cuma teknologi yang diusungnya usangan .......selamat datang teknologi di Indonesia ...engkau diterima hanya dikalangan tertentu...

10:37 AM  
Blogger DEDI DWITAGAMA said...

# Gus, teknologi tak hrs pentium atau centrino ... alat pendukung KBM merupakan teknogi ... malah kualitasnya tinggi
# Om Ziza, Saya ga jijay sama bajay krn supirnya juga manusia ... ha ha ha

11:10 AM  
Blogger Saiful Adi said...

Sejak diajak buat blog.... eh sekarang mulai belajar ikut Google Adsene...

saya mulai coba but this still in learning... and to get earning.

saya sedang create a blog like
http://sayfulls.blogspot.com
tapi masih brantakan tolong pencerahan donk bos biasanya bos dah terbang duluan.

ada satu lagi yang sedang di test and test...
http://smartneeds.blogspot.com
ya sama masih berantakan

11:56 AM  
Blogger DEDI DWITAGAMA said...

Bravo Abi ... coba teruuuus :)

12:10 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home